Latest News

Wednesday, July 2, 2014

Jadilah Orang Cerdas, Berkawanlah Dengan Orang Cerdas

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Assalamualaikum sobat Khazanah...

Dunia memang tempat cobaan. Kebahagiaan dunia itu seperti sekejap mimpi orang yang tidur, naungan yang akan segera sirna, atau mendung di musim kemarau. Jika ia membuat kita tertawa sedikit, ia akan membuat kita menangis berhari-hari. Jika ia membuat kita senang sehari, maka ia akan menyusahkan kita bertahun-tahun. Jika ia memberi kita sedikit kenikmatan, maka ia pun menghalangi kita dari banyak kenikmatan. Maka, alangkah ruginya kita jika menjadikan dunia  sebagai tumpuan harapan dan target dari akhir perjalanan. Allah swt berfirman yang artinya :

"Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang-orng yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi."(QS. An-Najm : 29)
Begitulah karakter orang yang tidak beriman kepada Allah swt. dan hari Akhir, mereka tidak mengingini selain kehidupan Duniawi. 


Puncak Ilmunya Adalah Dunia


Ya, puncak ilmu meraka adalah dunia. Arti kemenangan atau kekalahan bagi mereka adalah menang atau kalah di dunia. Kesenangan atau kesengsaraan menurut mereka hanya di ukur berdasarkan barometer dunia.Ayat di atas mengindikasikan piciknya akal mereka, rendahnya pengetahuan mereka.

Karena itu Allah swt. menyebut mereka sebagai kamu yang tidak berakal, kaum yang tidak memahami. Sebagaimana firman Allah swt. yang artinya :

"Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti pengembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka, tuli bisu dan buta. Maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti."(QS. al-Baqarah : 171)
 "Akan tetapi orang-orang kafir membuat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti."(QS. al-Maidah : 103)
Ayat-ayat tersebut berlaku bagi semua orang yang tidak beriman.Menga mereka tidak dianggap berakal ? Tidak memahami ?  Padahal bisa jadi mereka di anggap hebat di kalangan manusia ? Kebodohan mereka bukan terletak pada hasil penemuan, banyaknya gelar, tapi karena mereka tidak memahami akhirat. Mereka tidak mengerti selain kehidupan dunia belaka. Mereka mengutamakan dunia dan melalaikan akhirat, rela mengorbankan nikmat tiada tara di akhirat yang kekal, hanya untuk sedikit kenikmatan dunia yang sementara. 


Menaga Harus Berpaling Dari Mereka ?


Perikalu seseorang sangat bergantung pada temannya. Teman yang hanya memiliki orientasi dunia, akan mendorogn kita untuk memiliki karakter yang sama. Hati pun akan di buat lalai dari Allah swt. dan akan bekal yang mesti dibawa ke akhirat nanti. Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan karakter hati yang mati, yaknii hati yang dimiliki oleh orang yang tidak beriman kepada Allah swt. sekaligus bahaya yang timbul jika bergaul dengannya.

Apabila ia mencintai, maka cintanya karena nafsu, apabila ia membenci maka bencinya karena nafsu, apabila ia memberi maka itu karena nafsunya, apabila ia menolak maka penolakannya atas dasar nafsunya, maka nafsunya sangat berperan dalam dirinya, dan nafsunya lebih ia cintai dari pada Allah swt. Orang yang demikian menjadikan hawa nafsu sebagai imannya, syahwat sebagai komandannya, kebodohan menjadi sopirnya, dan kelalaian sebagai kendaraannya. Maka bergaul dengan orang yang seperti ini akan mencelakakan kita, berkawan dengannya akan meracuni kita, dan duduk dengannya akan membinasakan kita.


Jadilah Orang Yang Cerdas


Kebahagiaan dan kemuliaan hakiki dapat kita raih jika kita menjadi orang cerdas, dan bergauk dengan orang-orang yang cerdas. Siapakah orang yang cerdas itu ? Nabi memberikan ciri-cirinya kepada kita,

"Orang yang cerdas adalah orang yang instrospeksi diri dan beramal untuk bekal setelah mati." (HR. Tirmidzi)
Sesungguhnya Allah swt. mempunyai hamba-hamba yang cerdas. Yang tidak mengutamakan dunia dan takut akan fitnahnya. Mereka senantiasa memperhatikan, dan merekapun tahu, dunia ini bukanlah tempat tinggal selamanya. Merekapun jadikan duni laksana samudra. Dan menjadikan amal shalih sebagai bahtera untuk berlayar mengarunginya. 

Allahumma laa taj'al ad-dunya akbara hammina, wa laa mablagha ilmina, Ya Allah, jangan kau jadikan dunia sebagai harapan terbesar kami, jangan jadikan pula sebagai puncak ilmu tertinggi kami., Amin.

Wallahu a'lam bihshawab, Wassalamualaikum...
Jadilah Orang Cerdas, Berkawanlah Dengan Orang Cerdas
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Top