Latest News

Tuesday, July 1, 2014

Jangan Asal Bercanda

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Assalamualaikum sobat Khazanah...

Kejenuhan yang muncul karena terlalu serius dalam beraktivitas, menjadikan bercanda sebagai selingan dan variasi hidup. Bahkan tidak sedikit di antara manusia yang memiliki sifat humoris. Apakah bercanda itu ada aturannya ? Atau mungkin bercanda itu di larang ?

Pertama


Bercanda adalah perkataan yang di maksudkan untuk menggembirakan, menyenangkan atau memberi semangat dengan tidak menyakiti orang lain. Bercanda itu mubah ( dibolehkan ), namun hendaknya tidak berlebihan karena berlebihan terkadang menyinggung dan dapat menyakiti hati orang lain. Dan menyakiti orang muslim itu tidak di perbolehkan.

Kedua


Tidak ada unsur kebohongan. Seorang muslim harus sebisa mungkin menjauhi berbohong dan bercanda, sekecil apapun. Rasulullah telah memperingati dengan tegas masalah berbohong dalam bercanda ini, beliau bersabda :
"Tidak sempurna iman seseorang sampai ia meninggalkan kebohongan ketika bercanda dan meninggalkan perdebatan meski ia pada posisi yang benar." (HR. Ahmad, At Thabrani)

Ketiga


Tidak mengandung hinaan dan celaan. Seorang muslim harus berusaha menghindari canda yang bersifat menghina, atau menampakkan aib kekurangan orang lain dengan maksud untuk mengajak tertawa dan mencela.

Keempat


Memilih waktu dan tempat yang tepat. Ada beberapa kondisi uang kurang tepat untuk dijadikan momentum bercanda apalagi untuk tertawa dan kesia-siaan semata, misalnya waktu sholat, ketika ziarah, ketika mengingat kematian, ketika membaca Al-qur'an, ketika bertemu dengan tempat ilmu.

Kelima


Jangan bercanda dalam urusan agama. Seorang muslim harus memuliakan agamanya dan mensucikan syiar-syiarnya, sehingga ia juga harus berhati-hati untuk bisa menjauhi canda yang kemungkinan bisa menjerumus pada isthza' ( penghinaan ) terhadap Allah swt. para Malaikat-Nya, para Nabi-Nya, dan syiar-syiar Islam semuanya.

Canda Rasulullah saw.


Abu Hurairah menceritakan "Para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. "Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami ?" Rasulullah saw menjawab, "Tentu, hanya saja aku selalu berkata benar."(HR. Ahmad)

Rasulullah saw. juga bercanda, hanya saja canda Rasulullah saw bermanfaat dan sesuai dengan apa adanya. Canda beliau memiliki maksud, gurauan beliau mengandung hikmah dan nasehat.

Pada suatu ketika ada seorang wanita tua yang bertanya kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, apakah wanita tua sepertiku ini layak masuk surga ?" Rasulullah menjawab, "Wahai ibu, sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua." Wanita tua itu langsung menangis mengingat nasibnya. Kemudian Rasulullah mengutip salah satu firman Allah swt. di surat Al Waaqi'ah ayat 35-37:
"Sesungguhnya kami menciptakan mereka ( bidadari-bidadari ) dengan langsung, dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya".
Dengan adab-adab di atas, kita bisa lebih selektif memilih objek, tempat dan waktu untuk bergurau dan bercanda.

Wallahu a'lam bihshawab, Wassalamualaikum...
Jangan Asal Bercanda
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Top